Sabtu, 08 Januari 2011

KARAKTERISTIK FISIOGNOMI PHYSOGNOMY HUTAN BASA DI KECAMATAN ANGGI GIDA, KABUPATAEN MANOKWARI PAPUA BARAT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan hujan tropis adalah hutan yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi, atau hutan dengan pohon-pohon yang tinggi, iklim yang lembab, dan curah hujan yang tinggi (Zaenuddin, 2008). Patandianan (1996) mengatakan bahwa sifat tanah hutan hujan tropis adalah miskin hara sehingga tidak mampu mendukung produktivitas tumbuhan yang sangat tinggi. Menurut Resosoedarmo et al., (1986) produktivitas yang sangat tinggi pada kawasan ini terjadi karena ekosistem hutan hujan tropis memiliki sistem daur hara yang sangat ketat, tahan kebocoran, dan berlangsung cepat. Pada hutan hujan tropis di wilayah Situ Lembang, terutama dalam kanopi pohon, terdapat berbagai kehidupan hewan serangga yang jumlahnya tak terhitung dan kadang-kadang memiliki warna yang indah sekali. Selain itu banyak juga terdapat katak pohon, kadal, ular, burung, tupai, monyet, dsb. Sebagian besar hidup hewan-hewan tersebut di atas pohon dan sangat jarang turun untuk menyentuh tanah selama hidupnya. Tumbuhan penyusun dari hutan hujan ini dapat berganti daun-daunya setiap tahunnya secara individual. Namun demikian tidak terdapat perubahan musiman yang teratur dan tidak juga berpengaruh terhadap seluruh vegetasi yang ada. Sepanjang tahun terjadi pembungaan dan pembentukkan buah, meskipun ada kecenderungan setiap tumbuhannya memiliki musim pembuahan pada waktu-waktu tertentu dan tidak sama untuk masing- masing jenis tumbuhan. Proses demikian disebut dengan gejalacauliflory (berbunga dan berbuah pada batang atau dahan-dahan yang telah tua dan tidak berdaun lagi). Proses dan siklus yang demikian itu merupakan gejala yang sangat umum dalam wilayah hutan hujan tropis (Ardiananda, 2008). Fisiognomi adalah Fisiognomi adalah penampilan atau sifat khas suatu komunitas tumbuhan atau vegetasi, secara grafis dari suatu vegetasi, yang meliputi kenampakan komunitas dari luar. Kenampakan dari bentuk kehidupan spesies yang dominan pada suatu wilayah tanpa ketergantungan. Suatu vegetasi pada wilayah tertentu berbeda- beda, hal itu dapat ditentukan dengan suatu metode fisiognomi. Hutan basah selalu hijau merupakan tipe vegetasi alami daerah tropis yang panas dan basah,dan salah satu lingkungan yang paling menguntungkan bagi kehidupan tumbuhan di bumi.Dua prasyarat utama untuk kehidupan yaitu :cahaya matahari dan air –terdapat melimpah ruah.suhu dan kelembaban yang tetap tinggi ,curah hujan yang tinggi sepanjang tahun dan penyinaran matahari yang panjang selama jam-jam di daerah katulistiwa,semuanya menyediakan kondisi yang optimal untuk pertumbuhan tanaman. Ovington (1974) melaporkan,bahwa lebih kurang setengah dari seluruh luas hutan di dinia (1.800 juta hektar) terletak di kawasan tropika.Dari seluruh hutan di daearah tropika kira-kira seperempatnya (400 juta hektar) terletak di wilayah Asia-Pasifik.Hampir seluruh hutan yang terdapat di Asia-Pasifik itu hutan alam,artinya tidak di tanam. Hutan dapat di bedakan menurut jenis pohonnya ,sifat musimnya,letak gografis dan sebagainya.selain itu pembagian hutan juga mengunakan istilah bioma.Bioma di bedakan menurut bentuk daun yang dominan pada kawasan tersebut (apakah termasuk pada hutan hijau atau hutan gugur,atau juga kombinasi dari keduanya). Hutan hujan tropis memiliki stratifikasi vertical yang sangat jelas.pohon-pohon pada kanopi itu seringkali rapat,sehingga hanya sedikit sekali cahaya yang dapat mencapai tanah di bawahnya.ketika suatu pembukaan terjadi pada kanopi,barangkali karna pohon tumbang.pohon lain dan tanaman merambat yang berkayu akan tumbuh secara cepat, bersaing untuk mendapatkan cahaya dan ruang ketika mengisi celah tersebut.banyak pohon ditutupi oleh epifit (tumbuhan yang tumbuh di atas tumbuhan lain,bukan di atas tanah),seperti anggrek dan bromeliad.curah hujan, yang sangat bervariasi di daerah tropis,merupakan penentu utama Vegetasi yang tumbuh dalam suatu wilayah.pada daerah dataran rendah yang memiliki musim kering yang lama atau yang curah hujan jarang,hutan kering tropis akan dominan.Tumbuhan yang di temukan disini merupakan campuran pohon dan semak berduri banyak serta tumbuhan berair banyak (sukulen) Richards (1952).pada wilayah dengan musim kemarau dan musim hujan yang luas,pohon gugur tropis menjadi dominant. Tajuk hutan basa tropis sering di anggap berlapis-lapis atau bertingkat-tingkat (Richards 1952) menjadi tiga lapisan atau lebih:yang menjulang tinggi dan tajuk utama,pohon-pohon pada tingkat yang lebih rendah ,pohon-pohon kecil berkayu dan terna lantai hutan serta semai.konsep ini merupakan sumber bertentangn yang hebat pada ahli-ahli ekologi (whitmore 1984a; Jacobs 1988),karma konsep ini tidak memperhatikan sifat dinamis tajuk hutan hujan basa dengan petak-petak yang berbeda pada berbagai tahap dalam daur pertumbuhan hutan.lapisan-lapisan itukadang-kadang mudah di kenal di dalam hutan dan di agram profil (tetapi lebih sering tidak),namun konsep stratifikasi ada pula manfaatnya,khususnya kita memperhatikan pengunaan hutan oleh binatang (mackimon 1978). 1.2.Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas pada praktek kerja lapangan ini adalah bagaimana mengetahui vegetasi suatu tanaman dari kenampakan luar dan bentuk kehidupan tanaman tersebut di alam hutan basa. Mengapa hutan selalu basa dan lembab ? 1.3.Tujuan praktek kerja lapangan (PKL) Praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk mengetahui apakah vegetasi suatu tanaman dari kenampakan luar dan bentuk kehidupannya di alam hutan basa. Kerja Lapangan ini adalah untuk mengetahui karakteristik hutan hujan basa dan lembab di Kecamatan anggi Gida Kabupaten Manokwari . 1.4. Manfaat kerja lapangan (PKL) Untuk mengetahui karakteristik fisiognomi vegetasi di hutan hujan basa dan kelembaban Dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat tentang karakteristik fisognomi vegetsi hutan basa yang terdapat nilai-nilai penting yang berupa kanekargaman spesies flora dan fauna di daerah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar